Tuan, sepertinya aku menyerah
Percuma kulakukan apaun untukmu tapi tak kunjung ada timbal
balik
Tuan, aku lelah
Tuan, telah lama aku berlayar
Kukira kapalku akan segera berlabuh
Tapi salah, aku masih harus berlayar
Berlayar entah sampai kapan
Berlayar entah kemana arah
Berlayar mungkin tak berlabuh lagi
Tuan, telah lama aku berlayar
Kukira kapalku akan segera berlabuh
Tapi salah, aku masih harus berlayar
Berlayar entah sampai kapan
Berlayar entah kemana arah
Berlayar mungkin tak berlabuh lagi
Aku ingin kau mengerti namun sebaliknya. Kau acuhkan dan kau
pergi bersamanya
Tuan aku mohon ampun
Kasih tak pernah bisa tuk dipaksa
Awal, kurasa cocok bersama
Namun salah
Aku mundur, Tuan
Bukan karena aku kalah
Ada sorang mengatakan padaku
Kasih itu dipilih bukan memilih
Kasih itu dia yang mencintai kita, memberi kita tanpa kita
minta
Kasih itu layaknya hujan
Jika hujan gerimis, hujan itu berlangsung lama
Namun jika deras, hujan hanya sekejap
Seperti halnya kasih kita Tuan
Mungkin ini seperti hujan deras
Terburu mencintai, namun tak menjadi
Tuan, kali ini aku ingin menganggapmu sebagai sahabat
Menganggap kau tak lenih dari kakak yang sangat baik
Tuan, masih bolehkah kupanggilmu dengan sebutan itu?
Tuan, masih bolehkah ku ingat tentang kejadian itu?
Tuan, bolehkah aku menyimpan kenangan itu?
No comments:
Post a Comment