Daku berangkat dari Pelabuhan Hati
Menuju pelabuhan selanjutnya
Daku menyusuri samudera-samudera
Berharap temukan daratan
Lama kumenyusur tak temukan jua
Satu abad berlalu
Daku mencari darat di ujung pandang
Daku temukannya
Ku banting setir menuju daratan itu
Daratan nan jauh dimata
Daratan yang menggiurkan
Nampak dari teleskop, daratan penuh dengan rempah-rempah
Daku percepat perahu
Berharap lekas mendarat
Daku siapkan hati
Daratan tak jua sampai
Ku teropong kemudian
Jarak masih sama
Terlampau jauh
Perahu kecepatan maksimal
Menyambar penghuni laut dan kuacuhkan
Ku perhatikan daratan itu
Semakin dekat tapi semakin lama
Daku hampir sampai
Kusiapkan jangkar untuk mendarat
Hatiku berdegup tak sabar injakkan kaki pada darat
Daku sampai!
Daratan itu
Kini telah berubah menjadi daratan yang tak istimewa
Ternyata daratan itu sudah ada penjajah
Daku sadar, perahu ini hanya perahu kecil
Yang tak dapat kalahkan kekuatan penjajah itu
Daku sadar, perahu ini perahu kecil
Yang berjalan terlalu lama
Dan terdahului penjajah
Daku sadar, perahu ini perahu kertas
Tak dapat menggapai daratan nan jauh itu...
No comments:
Post a Comment