Saturday, April 26, 2014

Cahaya

"Boleh menunggu. Asal yang kau tunggu juga berjalan ke arahmu"

Seketika status tersebut terpampang di recent updates BBM-ku. Aku setengah sadar memperhatikannya lagi. Masih dalam dan masih memikirkan kalimat itu. Benar juga rupanya. Bayangkan saja. Matahari selalu diam dan selalu bercahaya karena ia menunggu sesuatu  datang padanya. Dan benar bukan? Semua makhluk hidup membutuhkannya dan bergerak ke arahnya.
Aku ingin menjadi matahari yang dapat terus menyinarimu. Ah bukan! Aku ingin menjadi matahari yang selalu engkau jadikan tempat tujuanmu. Hmm atau aku ingin menjadi magnet yang dapat selalu menarik hatimu padaku.
Tuhan... Bolehkah aku berkhayal? Aku ingin berkhayal bahwa ia mencintaiku. Sama layaknya aku mencintai pelangi sesudah hujan. Tuhan... aku ingin mencintainya sepenuh hati dan dengan balasan yang setimpal pula.
Tuhan... dapatkah kau buatkan aku cahaya yang terang agar ia mau menghampiriku? Atau haruskah aku menjadi magnet agar ia dapat tertarik padaku? Ah Tuhan! Aku punya ide!!! Tolong jadikanlah ia sedang berpura-pura mencintaiku. Sampai akhirnya ia lupa bahwa ia sedang berpura-pura....

No comments:

Post a Comment