Friday, November 22, 2013

Yang Tak Dapat Kuakhiri

Tuhan salahkah aku?
Salahkah aku menanam mawar pada tanah yang teduh?
Salahkah aku?
Salahkah aku mengabaikan mawar yang telah layu?

Mungkin aku salah
Menanam mawar baru diatas mawar yang telah layu
Mungkin aku salah
Aku memilih mawar yang baru itu

Tuhan
Aku bimbang, aku bingung
Dua pilihan yang mnecekam
Aku harus memilihnya
Mana yang harus kutanam lebih dalam lagi?

Tuhan, kau memang Adil
Kau beri kelebihan diatas kekurangan
Itu mengapa aku tak dapat mengakhirinya

Tuhan, sejahat itukah aku?
Mawar-mawar yang malang sedang menunggu
Tentu, menunggu kepastianku

Tuhan, aku bimbang
Mawar layu itu, pernah buatku tersenyum
Mawar layu itu pernah buatku bahagia
Mawar layu itu pernah buatku ceria
Mawar layu itu pernah sangat berarti untukku
Namun, pernah sekali mawar layu itu menusukkan duri pahitnya ke dalam raga ini, ke tubuhku, tepat pada hatiku

Tuhan, mampukah aku menyimpan mawar layu ini, ketika hati ini telah tersayat perih dan telah melepaskan sayap-sayap patahnya?
Namun Tuhan, haruskah aku menerima mawar yang baru?
Mawar yang beriku wewangian baru
Mawar yang beriku warna indah
Mawar yang beriku sepotong hati yang baru
Mawar ini jugalah yang mencoba menjahit dikit demi sedikit sayap patah itu

Tegakah aku bersenang-sennag dengan mawar yang baru?
Sedang mawar layu itu kusimpan dalam kotak kenangan?
Hitam! Sesak! Gelap!
Tuhan, aku bingung...

Yang tak dapat ku akhiri...

No comments:

Post a Comment