Dear diary, Aku ingin bercerita sesuatu padamu. Seseuatu? Mungkin seseorang. Kali ini, aku mengenal seseorang yang begitu berbeda. Sebut saja ia bernama Antonius. Aku bertemu dengannya melalu dunia yang berbeda. Aku mengenalnya dari sahabat baikku. Aku mengenalnya dari seseorang. Dan aku mengenal dia
Hey diary, Hari ini aku bertemu langsung dengannya. Di sebuah cafe lama yang tak asing bagiku. Di sebuah cafe yang sudah berkali-kali kukunjungi sendirian. Tapi hari ini berbeda, aku bersama dia. Ditemani chocolate shake dan mocachino, kami berbincang. Ada setitik kerinduan di benakku. Rindu akan seseorang yang dapat mengisi relung kosong ini. Namun aku harus berjaga agar tidak terlalu cepat. Kami berbincang tentang segala sesuatunya. Ia berkata bahwa hidup adalah pilihan. Aku langsung menyerap. Jangan tergesa, masih banyak pilihan diluar sana. Memang dia adalah pendengar yang baik. Dia mau mendengar semua cerita serta keluhanku. Tapi siapa tahu dibalik itu semua? Adzan berkumandang, ia langsung mengingatkanku agar segera beribadah. Sangat menakjubkan , bukan? Dia seorang katholik, sedang aku seorang muslim. Aku berkata sebentar, namun dia berkata, "luangkan 5 menit dari waktumu, itu akan membuatmu nyaman dan tenang" Aku terenyuh, perkataan orang lain memnag tidak selalu benar. ataukah aku yang terlanjur jatuh dalam lubang tersebut? Tuhan, aku kembalikan lagi semuanya padamu. Aku tahu kau adalah Zat yang Maha Mengetahui dan Maha Memberi Petunjuk. Jaga hambamu ini dari segala sesuatu yang tidak baik. Jika memang dia baik untukku, permudahlah, namun jika sebaliknya, jadikanlah kami sepasang sahabat yang baik. Amin.
Hey diary, Hari ini aku bertemu langsung dengannya. Di sebuah cafe lama yang tak asing bagiku. Di sebuah cafe yang sudah berkali-kali kukunjungi sendirian. Tapi hari ini berbeda, aku bersama dia. Ditemani chocolate shake dan mocachino, kami berbincang. Ada setitik kerinduan di benakku. Rindu akan seseorang yang dapat mengisi relung kosong ini. Namun aku harus berjaga agar tidak terlalu cepat. Kami berbincang tentang segala sesuatunya. Ia berkata bahwa hidup adalah pilihan. Aku langsung menyerap. Jangan tergesa, masih banyak pilihan diluar sana. Memang dia adalah pendengar yang baik. Dia mau mendengar semua cerita serta keluhanku. Tapi siapa tahu dibalik itu semua? Adzan berkumandang, ia langsung mengingatkanku agar segera beribadah. Sangat menakjubkan , bukan? Dia seorang katholik, sedang aku seorang muslim. Aku berkata sebentar, namun dia berkata, "luangkan 5 menit dari waktumu, itu akan membuatmu nyaman dan tenang" Aku terenyuh, perkataan orang lain memnag tidak selalu benar. ataukah aku yang terlanjur jatuh dalam lubang tersebut? Tuhan, aku kembalikan lagi semuanya padamu. Aku tahu kau adalah Zat yang Maha Mengetahui dan Maha Memberi Petunjuk. Jaga hambamu ini dari segala sesuatu yang tidak baik. Jika memang dia baik untukku, permudahlah, namun jika sebaliknya, jadikanlah kami sepasang sahabat yang baik. Amin.
No comments:
Post a Comment