Friday, September 6, 2013

Aku dan Kisahku (PART 3)


Di kampus, Grace merasa tidak tenang. Ia mengikuti semua matkul namun tak satupun yang bisa ia tangkap. Jam kuliah sudah usai, namun Grace tidak langsung pulang kerumah. Juga tak tinggal diam di kampus. Ia malas dengan semua orang, termasuk Dhio.
            Kebiasaan Grace sedari kecil, ia menyukai alam. Ia mencintai hutan. Di kota tersebut, hutan sangatlah jauh dari pusat kota. Namun karena Grace sangat menginginkan hutan, makan Grace mengendarai mobilnya menuju hutan tersebut.
            Sesampainya di hutan, Grace memarkir mobilnya didekat pohon yang sangat besar. Pohon yang biasanya Grace dan Bayu kunjungi. Pohon yang telah mengukir kisah kasih Grace dan Bayu. Pohon yang menghadap langsung ke danau nan tenang. Damai seketika dirasakan Grace. Grace mengambil tikar yang ada di bagasi mobil jazznya. Dan menggelar tepat dibawah pohon, dibibir danau. Grace duduk sila, menutup matanya perlahan, menghirup hembusan udara yang samar-samar membawa Grace ke memoria dirinya bersama Bayu.
                                                                        ***
            “Aku sayang kamu. Aku ga mau ninggalin kamu. Aku cinta kamu, Grace.” Ucap Bayu.
            “Aku juga sayang dan cinta ke Bayu. Aku ga akan lepasin Bayu. Kecuali kamu yang minta, Bay.” Balas Grace. Bayu mengusap lembut rambut coklat Grace. Grace memeluk pinggang Bayu. Mereka duduk di depan paparan danau yang sangat indah. Mereka merasakan ketenangan alam, layaknya mereka merasakan kenyamanan yang dipancarkan dari hati masing-masing. Bayu yang selalu memakai parfum rasa coklat selalu Grace hirup dengan tersenyum.
            “Parfum kamu masih sama ya Bay. Aku suka deh hehe” Grace menyubit pinggang Bayu.
            “Iya doong. Kan setia. Kamu juga Grace. Pake lily kan?” Bayu menatap Grace dengan tatapan teduh. Grace berasa melayang karena tatapan itu.
            “Aku suka mata kamu, Grace.” Kata Bayu sambil mengusap lembut kening Grace. Grace masih terpaku oleh pandangan Bayu. Terdiam. Tangan Bayu yang sedetik kemudian telah sampai di dagu Grace dan tatapan itu semakin dekat dengan Grace. Dekat, mendekat, semakin dekat. Grace memejamkan matanya. Dan seketika bibir Grace terasa hangat dan basah. Bayu melumat bibir Grace. Begitu lembut, tangan Bayu seketika pula mengusap halus rambut Grace dan menyentuh tiap sentinya. Membuat suatu sensasi yang baru pertama dirasakan oleh Grace. Tangan Grace yang hanya dapat memeluk pinggang Bayu, kini meremas lengan Bayu.
                                                            ***
            Seketika sensasi dan memoria mereka berdua menghilang. Grace tersadar dari lamunannya. Dari kenangannya. Hujan rintik mulai menitiki rambut Grace. Grace berkemas dan masuk ke mobil. Namun ia tetap tidak pulang. Ia memutuskan untuk menunggu hujan reda didalam mobil. Didepan tempat memorianya.
            ‘Apa gue bodoh? Apa gue terlalu murahan? Ataukah gue terlalu gampang unutk menaruh cinta gue?’ tanya Grace dalam hati. Grace masih terus bertanya pada dirinya sendiri. Kata-kata Levi dan Dhio masih terus terngiang. Belum lagi Nabil, yang sudah mengetahui hubungannya dengan Bayu, dan seketika Nabil mengatakan bahwa Grace murahan.
            Criiiing. Telfon genggam Grace berbunyi berkali-kali layaknya bintang jatuh. Ternyata ada pesan masuk dari Bayu.
            Sayang, aku ke rumah kamu yaa   sent:13.10

            Hei dear? Where are you? Belum pulang kuliah?   Sent:14.15

            Grace sayaang?? Kamu dimana? Baik-baik aja kan?     Sent:14.20
            Kamu kenapa cinta? Cerita sini sama aku. Kamu di hutan?    Sent:14.30

            Aku ada di kota kamu, sayang. Mau ketemu ga? Atau aku susulin kamu?Sent:15.34

            Aku sayng kamu, tapi maaf aku ga bisa nunggu kamu lama. Dosen aku baru aja nelfon aku suruh balik kampus sayang. Maaf yaa. Love you dear. Aku harap kamu ga ada apa-apa ♡   sent:16.59

            Beberapa missedcall juga tertera di layar telfon genggam Grace. Dari Bayu dan Dhio. Senja hampir tiba. Namun Grace masih betah didalam mobil ditemani hujan yang lebat. Grace menyalakan mp3 playernya. Seketika lagu Ten2Five terdengar. Grace memutar tombol volume. Ia memperbesar volumenya.
            Haruskah diriku bertanya pada bintang-bintang,pantaskahku mengharap cintanya,semua yg kumau hanyalah dirimu satu, kaulah pelita didalam jiwa, semua yang kurasa rindu dalam asa, didekap cinta, hatiku untukmu hanyalah untukmu~
            Air mata Grace tak dapat dibendung lagi. Ia bingung harus melakukan apa. Ia bingung akan hubungan ‘spesial’nya ini terhadap Bayu. Hati Grace yang telah menancap kuat pada hati Bayu tak mungkin bisa ia pungkiri. Semua yang Grace mau hanyalah Bayu. Bayu semata. Namun jauh didalam lubuk hatinya yang terdalam, kadang ia juga butuh kepastian yang jelas. Ada apakah diantara mereka berdua? Ataukah hanya kata ‘satu’ yang dapat mereka ungkapkan? Grace terus berfikir.
            Lewat pukul 21.00, Grace memutuskan untuk pulang.
                                                            to be continued....

No comments:

Post a Comment