Di kampus, Grace
merasa tidak tenang. Ia mengikuti semua matkul namun tak satupun yang bisa ia
tangkap. Jam kuliah sudah usai, namun Grace tidak langsung pulang kerumah. Juga
tak tinggal diam di kampus. Ia malas dengan semua orang, termasuk Dhio.
Kebiasaan Grace sedari kecil, ia
menyukai alam. Ia mencintai hutan. Di kota tersebut, hutan sangatlah jauh dari
pusat kota. Namun karena Grace sangat menginginkan hutan, makan Grace
mengendarai mobilnya menuju hutan tersebut.
Sesampainya di hutan, Grace memarkir
mobilnya didekat pohon yang sangat besar. Pohon yang biasanya Grace dan Bayu
kunjungi. Pohon yang telah mengukir kisah kasih Grace dan Bayu. Pohon yang
menghadap langsung ke danau nan tenang. Damai seketika dirasakan Grace. Grace
mengambil tikar yang ada di bagasi mobil jazznya. Dan menggelar tepat dibawah
pohon, dibibir danau. Grace duduk sila, menutup matanya perlahan, menghirup
hembusan udara yang samar-samar membawa Grace ke memoria dirinya bersama Bayu.
***
“Aku sayang kamu. Aku ga mau
ninggalin kamu. Aku cinta kamu, Grace.” Ucap Bayu.
“Aku juga sayang dan cinta ke Bayu.
Aku ga akan lepasin Bayu. Kecuali kamu yang minta, Bay.” Balas Grace. Bayu
mengusap lembut rambut coklat Grace. Grace memeluk pinggang Bayu. Mereka duduk
di depan paparan danau yang sangat indah. Mereka merasakan ketenangan alam,
layaknya mereka merasakan kenyamanan yang dipancarkan dari hati masing-masing.
Bayu yang selalu memakai parfum rasa coklat selalu Grace hirup dengan
tersenyum.
“Parfum kamu masih sama ya Bay. Aku
suka deh hehe” Grace menyubit pinggang Bayu.
“Iya doong. Kan setia. Kamu juga
Grace. Pake lily kan?” Bayu menatap Grace dengan tatapan teduh. Grace berasa
melayang karena tatapan itu.
“Aku suka mata kamu, Grace.” Kata
Bayu sambil mengusap lembut kening Grace. Grace masih terpaku oleh pandangan
Bayu. Terdiam. Tangan Bayu yang sedetik kemudian telah sampai di dagu Grace dan
tatapan itu semakin dekat dengan Grace. Dekat, mendekat, semakin dekat. Grace
memejamkan matanya. Dan seketika bibir Grace terasa hangat dan basah. Bayu
melumat bibir Grace. Begitu lembut, tangan Bayu seketika pula mengusap halus
rambut Grace dan menyentuh tiap sentinya. Membuat suatu sensasi yang baru
pertama dirasakan oleh Grace. Tangan Grace yang hanya dapat memeluk pinggang
Bayu, kini meremas lengan Bayu.
***
Seketika sensasi dan memoria mereka
berdua menghilang. Grace tersadar dari lamunannya. Dari kenangannya. Hujan
rintik mulai menitiki rambut Grace. Grace berkemas dan masuk ke mobil. Namun ia
tetap tidak pulang. Ia memutuskan untuk menunggu hujan reda didalam mobil.
Didepan tempat memorianya.
‘Apa gue bodoh? Apa gue terlalu
murahan? Ataukah gue terlalu gampang unutk menaruh cinta gue?’ tanya Grace
dalam hati. Grace masih terus bertanya pada dirinya sendiri. Kata-kata Levi dan
Dhio masih terus terngiang. Belum lagi Nabil, yang sudah mengetahui hubungannya
dengan Bayu, dan seketika Nabil mengatakan bahwa Grace murahan.
Criiiing. Telfon genggam Grace
berbunyi berkali-kali layaknya bintang jatuh. Ternyata ada pesan masuk dari
Bayu.
Sayang, aku ke rumah kamu yaa sent:13.10
Hei dear? Where are you? Belum
pulang kuliah? Sent:14.15
Grace sayaang?? Kamu dimana?
Baik-baik aja kan? Sent:14.20
Kamu kenapa cinta? Cerita sini sama
aku. Kamu di hutan? Sent:14.30
Aku ada di kota kamu, sayang. Mau
ketemu ga? Atau aku susulin kamu?Sent:15.34
Aku sayng kamu, tapi maaf aku ga
bisa nunggu kamu lama. Dosen aku baru aja nelfon aku suruh balik kampus sayang.
Maaf yaa. Love you dear. Aku harap kamu ga ada apa-apa ♡ sent:16.59
Beberapa missedcall juga tertera di layar telfon genggam Grace. Dari Bayu
dan Dhio. Senja hampir tiba. Namun Grace masih betah didalam mobil ditemani
hujan yang lebat. Grace menyalakan mp3
playernya. Seketika lagu Ten2Five terdengar. Grace memutar tombol volume.
Ia memperbesar volumenya.
Haruskah
diriku bertanya pada bintang-bintang,pantaskahku mengharap cintanya,semua yg
kumau hanyalah dirimu satu, kaulah pelita didalam jiwa, semua yang kurasa rindu
dalam asa, didekap cinta, hatiku untukmu hanyalah untukmu~
Air mata Grace tak dapat dibendung
lagi. Ia bingung harus melakukan apa. Ia bingung akan hubungan ‘spesial’nya ini
terhadap Bayu. Hati Grace yang telah menancap kuat pada hati Bayu tak mungkin
bisa ia pungkiri. Semua yang Grace mau hanyalah Bayu. Bayu semata. Namun jauh
didalam lubuk hatinya yang terdalam, kadang ia juga butuh kepastian yang jelas.
Ada apakah diantara mereka berdua? Ataukah hanya kata ‘satu’ yang dapat mereka
ungkapkan? Grace terus berfikir.
Lewat pukul 21.00, Grace memutuskan
untuk pulang.
to be continued....
No comments:
Post a Comment