Mungkin ku tak akan bisa jadikan dirimu
kekasih
Yang seutuhnya mencintaiku
Namun kurelakan diri
Jika hanya setengah hati
Kau sejukkan jiwa ini
–Setengah Hati-
“Jangan pernah pergi dari aku ya sayang, aku ga mau kamu pergi gitu
aja. Aku mau kita selamanya berdua.” Ucap Bayu dibawah gemerlap bintang yang
bergantung dilangit malam, lelaki bertubuh kekar dan mempunyai wajah yang
sangat tampan.
“Iya, aku juga ga mau lepasin kamu. Sebelum kamu yang nyuruh aku
pergi.” Ucap Grace, perempuan berambut coklat tua panjang yang sedang asyik
menatap mata Bayu. Mereka sedang merebahkan badan mereka di padang yang
dikelilingi ilalang tinggi. Sangat romantis.
Bisa dikatakan , mereka pasangan tanpa adanya kejelasan. Hanya saling
memiliki namun blur. Hampir tiga tahun mereka kenal dekat, namun baru tahun ini
mereka menjadi begitu sangat amat dekat. Mereka menghabiskan waktu bersama
berdua. Walau terpisah jarak, namun hati mereka satu.
Bulan ini, Grace dan Bayu sudah bertemu sebanyak limabelas kali. Entah
karena apa, mereka ingin berdua terus sebelum akhirnya Grace dan Bayu berpisah.
Jalanan yang dilauipun telah menjadi saksi bisu hubungan blur mereka.
Grace dan Bayu mempunyai hubungan yang jelas sekaligus tidak jelas.
Namun mereka berdua nyaman dengan
hubungan tersebut. Apapun kata orang, mereka hanya menganggap angin lalu. Semua
serasa berubah ketika Grace menemukan Bayu disampingnya.
Grace adalah salah satu model ternama. Bisa dibilang telah menjadi
artis ibu kota. Namun kelakuan Grace masih biasa saja. Bahkan jika Grace
berpergian tanpa make up pun Grace mau. Grace mempunyai fotografer pribadinya.
Dhio. Dhio selalu mengikuti kemanapun Grace pergi. Kecuali jika pergi bersama
Bayu. Dhio merangkap tugas sebagai fotografer sekaligus manajer Grace. Dhio
sendiri adalah kakak kelas Grace sewaktu SMA dan kini bertemu di universitas
yang sama.
“Grace, besok ada pemotretan di daerah Pasir Putih. Jadi sekarang tidur
yang cukup ya... blablablablabla....” perintah Dhio di seberang telfon.
“Iya komandan! Siap!” jawab Grace semangat. Grace selalu melampiaskan
kejenuhannya di kampus dengan berfoto ria. Maklum, hobi Grace dari kecil.
Pagi harinya, Grace berpamitan pada Bayu. Bayu harus pulang ke
perantauannya untuk melanjutkan kuliah. Karena hari itu Grace tidak ada jadwal
kuliah, maka Grace menerima job pemotratan di Pasir Putih.
Di Pasir Putih, sudah banyak fotografer yang siap dengan senjata
kameranya untuk memulai aksinya. Juga ada beberapa model yang dikenal Grace.
Salah satunya Nabil. Nama aslinya Nabil. Namun untuk nama tenarnya, dia
menggunakan nama Angel. Nabil adalah teman sebangku Grace di bangku sekolah
menegah pertama. Mereka menjadi teman karib. Namun kini berbeda. Nabil memusuhi
Grace dengan alasan yang tidak jelas. Tiba-tiba Nabil selalu membuat onar
dengan memfitnah Grace. Namun untungnya Dhio, selalu memberi motivasi pada
Grace.
“Grace, lo kemari deh. Pake baju yang merah ya biar keliatan menonjol.”
Suruh Dhio. Tanpa membuang waktu, Grace langsung bergerak cepat untuk berganti
dan make-up. Kebanyakan fotografer
menyukai Grace karena ketelatenan, ketepat waktuan, dan sikap Grace yang
menghargai waktu. Disamping itu, Grace mempunyai wajah yang tidak bosan untuk
selalu dipandang, dan Grace juga fotogenic
alias mahir dalam berpose didepan mata kamera.
Di lokasi, Grace memulai dengan jepretan pertamanya. Belum ada satu
sesi, Nabil membuat ulah lagi.
“Angel pingsan Angel pingsaaan. Tolong toloooong.” Teriak Olin,
sahabat Nabil. Semua orang bubar dan
langsung menghampiri Nabil. Termasuk Grace. Nabil dibawa ke tenda darurat,
setelah semuanya keluar, Grace masuk tenda tersebut. Nabil masih menutup
matanya. Grace mengusap lembut rambut Nabil. “gue kangen lo, Bil” ucap Grace
lirih. Dalam diam, Nabil mendengar. Namun tetap menutup matanya.
Pemotretan dilanjut tanpa Nabil. Dan Grace mendapat lima sesi foto
ditambah tiga sesi menggantikan Nabil. Sebenarnya Grace merasa kurang nyaman
karena mengambil bagian Nabil.
Nabil, yang dulunya menjadi teman karib sedari SMP, namun saat SMA
kelas sebelas mulai menjauhi Grace. Banyak anak-anak berkata bahwa Nabil iri
dengan kedekatan Grace dan Dhio. Kata orang, Nabil menyukai Dhio. Namun Grace
tidak pernah menganggap serius perkataan orang. Yang penting Grace masih ingin
terus bersahabat dengan Nabil. Namun berbeda dengan realita, Nabil terus
menerus mebuat ulah dan menjauhi Grace.
to be continued....
***
No comments:
Post a Comment