Saturday, August 24, 2013

Aku dan Kisahku (PART 1 )


            Mungkin ku tak akan bisa jadikan dirimu kekasih
Yang seutuhnya mencintaiku
Namun kurelakan diri
Jika hanya setengah hati
Kau sejukkan jiwa ini –Setengah Hati-

“Jangan pernah pergi dari aku ya sayang, aku ga mau kamu pergi gitu aja. Aku mau kita selamanya berdua.” Ucap Bayu dibawah gemerlap bintang yang bergantung dilangit malam, lelaki bertubuh kekar dan mempunyai wajah yang sangat tampan.
“Iya, aku juga ga mau lepasin kamu. Sebelum kamu yang nyuruh aku pergi.” Ucap Grace, perempuan berambut coklat tua panjang yang sedang asyik menatap mata Bayu. Mereka sedang merebahkan badan mereka di padang yang dikelilingi ilalang tinggi. Sangat romantis.
Bisa dikatakan , mereka pasangan tanpa adanya kejelasan. Hanya saling memiliki namun blur. Hampir tiga tahun mereka kenal dekat, namun baru tahun ini mereka menjadi begitu sangat amat dekat. Mereka menghabiskan waktu bersama berdua. Walau terpisah jarak, namun hati mereka satu.
Bulan ini, Grace dan Bayu sudah bertemu sebanyak limabelas kali. Entah karena apa, mereka ingin berdua terus sebelum akhirnya Grace dan Bayu berpisah. Jalanan yang dilauipun telah menjadi saksi bisu hubungan blur mereka.
Grace dan Bayu mempunyai hubungan yang jelas sekaligus tidak jelas. Namun mereka berdua nyaman dengan hubungan tersebut. Apapun kata orang, mereka hanya menganggap angin lalu. Semua serasa berubah ketika Grace menemukan Bayu disampingnya.
Grace adalah salah satu model ternama. Bisa dibilang telah menjadi artis ibu kota. Namun kelakuan Grace masih biasa saja. Bahkan jika Grace berpergian tanpa make up pun Grace mau. Grace mempunyai fotografer pribadinya. Dhio. Dhio selalu mengikuti kemanapun Grace pergi. Kecuali jika pergi bersama Bayu. Dhio merangkap tugas sebagai fotografer sekaligus manajer Grace. Dhio sendiri adalah kakak kelas Grace sewaktu SMA dan kini bertemu di universitas yang sama.
“Grace, besok ada pemotretan di daerah Pasir Putih. Jadi sekarang tidur yang cukup ya... blablablablabla....” perintah Dhio di seberang telfon.
“Iya komandan! Siap!” jawab Grace semangat. Grace selalu melampiaskan kejenuhannya di kampus dengan berfoto ria. Maklum, hobi Grace dari kecil.
Pagi harinya, Grace berpamitan pada Bayu. Bayu harus pulang ke perantauannya untuk melanjutkan kuliah. Karena hari itu Grace tidak ada jadwal kuliah, maka Grace menerima job pemotratan di Pasir Putih.
Di Pasir Putih, sudah banyak fotografer yang siap dengan senjata kameranya untuk memulai aksinya. Juga ada beberapa model yang dikenal Grace. Salah satunya Nabil. Nama aslinya Nabil. Namun untuk nama tenarnya, dia menggunakan nama Angel. Nabil adalah teman sebangku Grace di bangku sekolah menegah pertama. Mereka menjadi teman karib. Namun kini berbeda. Nabil memusuhi Grace dengan alasan yang tidak jelas. Tiba-tiba Nabil selalu membuat onar dengan memfitnah Grace. Namun untungnya Dhio, selalu memberi motivasi pada Grace.
“Grace, lo kemari deh. Pake baju yang merah ya biar keliatan menonjol.” Suruh Dhio. Tanpa membuang waktu, Grace langsung bergerak cepat untuk berganti dan make-up. Kebanyakan fotografer menyukai Grace karena ketelatenan, ketepat waktuan, dan sikap Grace yang menghargai waktu. Disamping itu, Grace mempunyai wajah yang tidak bosan untuk selalu dipandang, dan Grace juga fotogenic alias mahir dalam berpose didepan mata kamera.
Di lokasi, Grace memulai dengan jepretan pertamanya. Belum ada satu sesi, Nabil membuat ulah lagi.
“Angel pingsan Angel pingsaaan. Tolong toloooong.” Teriak Olin, sahabat  Nabil. Semua orang bubar dan langsung menghampiri Nabil. Termasuk Grace. Nabil dibawa ke tenda darurat, setelah semuanya keluar, Grace masuk tenda tersebut. Nabil masih menutup matanya. Grace mengusap lembut rambut Nabil. “gue kangen lo, Bil” ucap Grace lirih. Dalam diam, Nabil mendengar. Namun tetap menutup matanya.
Pemotretan dilanjut tanpa Nabil. Dan Grace mendapat lima sesi foto ditambah tiga sesi menggantikan Nabil. Sebenarnya Grace merasa kurang nyaman karena mengambil bagian Nabil.
Nabil, yang dulunya menjadi teman karib sedari SMP, namun saat SMA kelas sebelas mulai menjauhi Grace. Banyak anak-anak berkata bahwa Nabil iri dengan kedekatan Grace dan Dhio. Kata orang, Nabil menyukai Dhio. Namun Grace tidak pernah menganggap serius perkataan orang. Yang penting Grace masih ingin terus bersahabat dengan Nabil. Namun berbeda dengan realita, Nabil terus menerus mebuat ulah dan menjauhi Grace.                                  
                                                                       to be continued....
                                                      ***

No comments:

Post a Comment